11 Fungsi Multimeter dari Cara Kerja & Pengenalan Komponen

Bagi kalian yang sebelumnya atau saat ini sedang menjalani pendidikan di sekolah tingkat kejuruan atau SMK, khususnya untuk bidang otomotif dan juga elektro mungkin sudah pernah diajari mengenai penggunaan Multimeter bukan? Multimeter sendiri merupakan sebuah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur arus listrik, tegangan listrik dan resistansi atau ketahanan suatu benda yang biasa disebut dengan Avometer.

Pengertian tersebut juga tentu sama dengan fungsi Multimeter ini. Selain fungsi Multimeter diatas, Multimeter juga dapat digunakan untuk mengukur induktansi, frekuensi, temperatur dan masih banyak lagi yang lainnya. Karena alasan inilah mengapa alat ukur ini dinamakan dengan Multimeter. Sama halnya dengan Armature yang kemarin kita bahas mengenai fungsi dan komponennya, Multimeter juga memiliki beberapa komponen yang perlu kalian ketahui.

Komponen tersebut juga memiliki kegunaan masing-masing. Berbagai elemen yang terkandung didalam Multimeter ini antara lain seperti saklar rangkuman atau pelemah masukan yang mana memilikki fungsi sebagai penyeimbang atau pembatas tegangan masukkan pada titik nilai yang diinginkan. Untuk contoh lain dari elemen-elemen pada multimeter ini adalah penguat serta pengatur DC jembatan setimbang.

Kemudian ada alat pencatat dan juga rangkaian penyearah dengan fungsi untuk mengubah tegangan masukan AC ke DC yang memiliki tegangan yang sama. Perlu kalian ketahui juga bahwa Multimeter ini memiliki 2 jenis, yakni Analog dan Digital. Baiklah untuk lebih jelasnya langsung saja kita simak ulasan mendalam mengenai fungsi Multimeter serta cara penggunaan yang bai dan benar berikut ini.

Fungsi Multimeter dari Cara Kerja & Pengenalan Komponen

Fungsi Multimeter

Fungsi Multimeter

Berbicara mengenai pengertian Multimeter secara umum sudah kita bahas di paragraf pembuka diatas. Dimana alat ini dapat digunakan untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik dan tahanan (resistansi). Nah untuk fungsi Multimeter dapat kalian simak dibawah ini:

  • Mengukur tegangan DC
  • Mengukur tegangan AC
  • Mengukur kuat arus DC
  • Mengukur nilai hambatan sebuah resistor
  • Mengecek hing-singkat/koneksi
  • Mengecek transistor
  • Mengecek kapasitor eletrolit
  • Mengecek dioda, led dan dioda zener
  • Mengecek induktor
  • Mengukur HFE transistor (tipe tertentu)
  • Mengukur suhu (tipe tertentu)

Bagian atau Komponen Penting Multimeter

Komponen Multimeter

Untuk bagian penting dalam Multimeter ini ada 3, yang pertama yakni Display, kemudian Saklar Selektor dan terakhr Probe. Dibawah ini merupakan penjelasan setiap komponen serta fungsi dari gambar diatas.

  1. Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (Zero
    Adjust Screw), berfungsi untuk mengatur kedudukan
    jarum penunjuk dengan cara memutar sekrupnya ke
    kanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng pipih
    kecil.
  2. Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero(Zero Ohm Adjust Knob), berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk pada posisi nol. Caranya : saklar(Ohm), test lead + (merah Wpemilih diputar pada posisi dihubungkan ke test lead – (hitam), kemudian tombol diputar ke kiri atau ke kanan W pengatur kedudukan 0.W sehingga menunjuk pada kedudukan 0
  3. Saklar pemilih (Range Selector Switch), berfungsi untuk
    memilih posisi pengukuran dan batas ukurannya.
    Multimeter biasanya terdiri dari empat posisi
    pengukuran, yaitu : (Ohm) berarti multimeter berfungsi sebagai W(4) Posisi
    ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur : x 1; x 10;
    Wdan K
  4. Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter berfungsi
    sebagai voltmeter AC yang terdiri dari lima batas ukur :
    10; 50; 250; 500; dan 1000.
  5. Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter berfungsi
    sebagai voltmeter DC yang terdiri dari lima batas ukur :
    10; 50; 250; 500; dan 1000.
  6. Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeter
    berfungsi sebagai mili amperemeter DC yang terdiri dari
    tiga batas ukur : 0,25; 25; dan 500.
  7. Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe
    multimeter yang satu dengan yang lain batas ukurannya
    belum tentu sama. Terminal berfungsi sebagai W(9) Lubang kutub + (V A tempat masuknya test lead kutub + yang berwarna merah.
  8. Lubang kutub – (Common Terminal), berfungsi
    sebagai tempat masuknya test lead kutub – yang
    berwarna hitam.
  9. Saklar pemilih polaritas (Polarity Selector Switch),
    berfungsi untuk memilih polaritas DC atau AC.
  10. Kotak meter (Meter Cover), berfungsi sebagai tempat
    komponen-komponen multimeter.
  11. Jarum penunjuk meter (Knife –edge Pointer), berfungsi
    sebagai penunjuk besaran yang diukur.
  12. Skala (Scale), berfungsi sebagai skala pembacaan
    meter.

Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Tegangan DC

Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Tegangan DC

  1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV
  2. Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog Multimeter). Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
  3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-hati agar jangan sampai terbalik.
  4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Tegangan AC

Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Tegangan AC

  1. Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV
  2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 220 Volt, putar saklar selector ke 300 Volt (khusus Analog Multimeter). Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
  3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC, tidak ada polaritas Negatif (-) dan Positif (+)
  4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Tegangan Arus Listrik

Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Tegangan Arus Listrik

  1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCA
  2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus yang akan diukur adalah 100mA maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam Multimeter akan putus. Kita harus menggantinya sebelum kita dapat memakainya lagi.
  3. Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban,
  4. Kemudian hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini.
  5. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter

Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Resistor

Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Resistor

  1. Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω)
  2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke tanda “X” yang artinya adalah “Kali”. (khusus Multimeter Analog)
  3. Hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada polaritas, jadi boleh terbalik.
  4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. (Khusus untuk Analog Multimeter, diperlukan pengalian dengan setting di langkah ke-2)

Itulah beberapa pembahasan penting mengenai fungsi Multimeter, cara penggunaan serta pengenalan komponen-komponen Multimeter. Baiklah hanya ini saja yang dapat kami sampaikan, semoga artikel diatas dapat bermanfaat bagi kalian semua.

Tinggalkan komentar