√ Fungsi Ignition Coil : Komponen & Cara Kerja

Fungsi Ignition Coil – Kali ini spbukita.id akan membahas komponen yang cukup penting pada sistem pengapian sebuah kendaraan, yakni Ignition Coil. Ignition Coil sering kita temui pada mobil yang memakai bahan bakar bensin.

Kendaraan bahan bakar bensin membutuhkan api pematik agar mesin dapat bisa di hidupkan. Bicara tentang pengapian dalam kendaraan, tidak lepas dari komponen Ignition Coil. Ignition Coil merupakan salah satu komponen yang berperan penting dalam SISTEM PENGAPIAN.

Komponen Ignition Coil memilki peranan sebagai pengubah tegangan listrik dengan kapasitas 12 Volt yang berasal dari Aki. Kemduian aliran listrik tersebut akan di lipat gandakan menjadi 25.000 Volt dengan memanfaatkan tenaga hasil induksi elektromagnetik.

Lalu bagai mana cara mengubahnya? Ignition Coil memilki 2 buah kumparan yakni kumparan primer dan sekunder yang nantinya akan meningkatkan tegangan kecil menjadi tegangan besar. Untuk lebih jelasnya berikut ulasan tentang fungsi Ignition Coil dan cara kerjanya.

Fungsi Ignition Coil

Fungsi Ignition Coil

Fungsi Ignition Coil

Ignition Coil adalah salah satu komponen penting dalam sistem pengapian mobil, fungsi utama dari komponen ini adalah untuk mengubah tegangan listrik pada aki yakni tegangan listrik DC yang di ubah menjadi AC. Tegangan yang semula hanya 12 V akan di lipat gandakan menjadi ribuan Volt.

Jika di jelaskan secara sederhana adalah sebagai peningkat tegangan arus searah di ubah menjadi tegangan bolak-bali dalam kapasitas yang lebih tinggi. Kemudian tegangan tersebut akan di salurkan ke busi, sehingga menghasilkan api pematik yang akan di gunakan dalam PROSES PENGAPIAN MESIN.

Komponen Ignition Coil

Komponen Ignition Coil

Selain memiliki fungsi penting penunjang sistem pembakaran, Ignition Coil memiliki struktur komponen di dalamnya. Berikut ini adalah struktur komponen Ignition Coil.

1. Kumparan Primer

Komponen yang pertama adalah kumparan primer, bentuknya adalah kawat tembaga yang di bentuk menggulung. Ukuran tembaga tersebut memiliki diameter 0,5 mm – 1,0 mm, kemudian untuk jumlah gulungan kawat tembaga di dalamnya berjumlah antara 150 sampai dengan 300 gulungan.

Kumparan primer memilki 3 jalur penghubung yang berbeda, yang pertama adalah jalur penghubung ke aki melalui primary terminal positif, kemudian ke kumparan sekunder, dan menuju contact point dengan jalur primary terminal negatif.

2. Kumparan Sekunder

Berikutnya adalah kumparan sekunder, kumparan ini merupakan komponen dalam pada Ignition Coil. Kumparan sekunder merupakan kumpulan lilitan kawat tembaga yang memilki ukuran diameter 0,05 mm – 0,1 mm.

Setidaknya kumparan sekunder memilki jumlah lilitan kurang lebih 15.000 sampai dengan 30.000 lilitan tembaga. Kumparan dalam Ignition Coil merupakan bagian yang terhubung dengan busi, secara sederhana kumparan sekunder adalah penghasil tegangan yang sangat tinggi yang di hasilkan induksi elektromaknetik yang di hasilkan kumparan primer.

3. Penyekat

Ignition Coil juga di lengkapi dengan penyekat, fungsinya adalah sebagai pemisah antara kumparan primer denga kumparan sekunder agar tidak terjadi konsleting. Komponen penyekat memilki daya tahan yang cukup tinggi untuk menahan panas dan mampu bertahan pada tegangan yang sangat tinggi karena di lengkapi dengan isolator.

Seiring perkembangannya teknologi, tabung Ignition Coil terbuat dari kertas khusus yang kemudian akan di letakan di antara kumparan primer dan skunder. Sedangkan untuk Ignition Coil model baru, tabungnya terbuat dari bahan dasar lilin khusus yang mampu menahan panas dan juga tegangan tinggi.

Cara Kerja

Cara Kerja Ignition Coil

Lilitan tembaga dalam Ignition Coil akan menghasilkan medan magnetik saat terhubung dengan arus listrik, besarnya medan magnetik yang di hasilkan bergantung kepada seberapa banyak lilitan tembaga di dalam Ignition Coil.

Induksi elektromagnetik akan terjadi jika kumparan primar dan skunder akan di sejajarkan dengan medan magnetik, kemudian hasil induksi magnetik akan menghasilkan gaya gerak listrik untuk kedua kumparan. Gaya gerak listrik akan muncul pada kumpran sekunder saat arus listrik mengalir pada kumparan primer akan terputus.

Saat tegangan arus litrik pada kumpran primer di putus secara tiba-tiba, maka gaya gerak listrik dengan tegangan tinggi akan muncul pada kumparan sekunder. Untuk itu di butuhkan di butuhkan platina yang berfungsi untuk memutus aliran listrik kumparan primer aga mengasilkan gaya gerak lsitrik.

Ketika platina memotong aliran arus listrk pada kumparan primer, induksi elektro magnetik akan hilang. Sehingga mempengaruhi kumparan skunder dan menghasilkan tegangan yang begitu tinggi hingga mencapai 25.000 V untuk waktu yang singkat, kondisi ini akan memunculkan api pematik pada busi.

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai fungsi Ignition Coil, komponen dan cara kerja Ignition Coil. Semoga apa yang kami informasikan bermanfaat untuk anda.

Tinggalkan komentar